Sabtu, 06 September 2014

Aku Pergi

Untukmu,

Kita pernah bersama, saling menyenangkan, punya mimpi bersama, dan punya cerita. Apa yang pernah kita punya itu sesuatu yang berharga dan tidak ada yang mampu mengubah itu. Dan ternyata kita berakhir seperti ini, tak seperti yang aku kira. Rasa memang tak bisa di tebak kemana arahnya. Aku pun tak menyalahkan jika perasaanmu kepadaku itu hilang begitu saja. Aku juga tak memaksamu untuk tetap berdiri dan melangkah bersamaku. Terima  kasih atas perjalanan yang cukup panjang selama 9 tahun ini. Suatu saat nanti mungkin kita akan mengerti. Soal harapan yang ada dihatiku, mungkin aku akan membunuhnya secara perlahan. Mungkin saat ini kita hanya butuh waktu untuk berintrospeksi agar bisa saling memperbaiki diri. Walaupun entahlah didepan nanti seperti apa. Jika suatu saat kita dipertemukan kembali, aku ingin ketika semuanya sudah siap agar hal seperti ini tidak berulang lagi dan lagi. Dan jika tidak, kita harus bisa menemukan kebahagiaan yang jauh lebih indah. Aku tidak pernah bosan menjadi rumahmu sebagai tempatmu pulang. Tapi untuk saat ini aku rasa..... aku harus pergi. Semoga kamu bisa lebih bahagia tanpa aku. Maaf dan terima kasih untuk segala kenangan yang telah dibuat. 

Kamis, 29 Mei 2014

Rindu Kabar Darimu

Hhhhhhh... Rasanya memang harus menghela napas yang panjang. Mulai saat ini aku harus membiasakan diri untuk bernafas tanpamu, iya tanpa kamu disisiku lagi. Aku disini cuma bisa memandang langit-langit kamar sambil sesekali ngecek ponsel tapi tetap saja tak ada kabar darimu. Mungkin aku harus menerima kenyataan ini kalau sekarang aku bukan siapa-siapamu dan akupun tak bisa untuk menuntut banyak. Aku hanya mencintaimu dari sini dan jika tiba-tiba aku merindukanmu, yang aku bisa lakukan hanya membaca ulang history chat, melihat foto-foto kita berdua waktu dulu, mendengarkan voice note, ataupun mendengar rekaman percakapan kita di telpon.

Sejak awal aku tau kalau aku adalah wanita yang tahan banting disakiti berkali-kali jika sudah terlalu mencintai. Namun kin aku sadar, mencintaimu adalah sebuah kebodohan yang tak seharusnya aku lanjutkan. Aku tau seharusnya aku tak perlu berlebihan seperti ini, tak perlu berharap lebih dari kamu, tak perlu memaksakan kamu tetap memiliki perasaan yang sama denganku, dan tak perlu memohon kepadamu untuk tetap bersamaku. Lupakan saja aku. Lupakan semua kata sayang dan rindu, lupakan bahwa kita pernah berada di dalam keadaan yang baik-baik saja sampai akhirnya kita berjuang dan bertahan bersama-sama. Seharusnya dari awal aku tak perlu mempercayai semua ucapanmu karena itu hanya bualan.

Aku terlalu meyakinkan diriku kalau suatu saat nanti kamu adalah sosok yang dapat membahagiakan aku. Kita telah memimpikan banyak hal untuk kita wujudkan bersama. Tapi sekarang mimpi itu telah hancur. Dan kamu yang membuat itu semua menjadi hancur.

Sesekali aku mengecek ponselku lagi berharap kamu menghubungiku dengan perasaan rindu yang sama. Tapi tetap tak ada kabar darimu. Rinduku ini seperti bom atom yang bisa saja meledak tiba-tiba bersamaan dengan amarahku. Kamu ingat janji kita? Iya kalau suatu hari nanti kita akan hidup bersama. Dan dari setiap doa yang ku ucap, aku harap jawabannya itu adalah kamu. Tapi aku ga tau kapan waktu itu akan tiba. Harus kah aku tetap sabar menunggumu yang tak tau sampai kapan.

Kita selalu berjalan beriringan walaupun tak harus selalu bergandengan tangan. Tapi apakah kamu tau, di persimpangan jalan kamu berjalan sendiri meninggalkan aku dengan tujuanmu sendiri tanpa aku yang menemani di setiap langkahmu. Aku hanya bisa menunggumu. Aku tak akan sekhawatir ini jika kamu memberiku kabar walaupun cuma sekedar basa-basi.

Aku merasa dalam kesepian, aku kehilangan senyum dan tawaku, aku kehilangan semangatku. Semua itu seakan-akan tergantung pada adanya dirimu. Mungkin kamu disana sedang merasakan kesenangan kamu sendiri tanpa mempedulikan aku disini yang diam-diam tidak pernah absen untuk selalu menadahkan tangannya, menitikkan air mata, menyebutkan namamu didalam setiap doa.

Tolong kembalikan senyumku, tawaku, semangatku. Aku ingin kebersamaan kita, ingin canda kita, aku ingin kamu. Mengingat itu semua membuat hatiku berasa sakit. Aku kangen kamu, aku ingin seperti dulu, tapi mungkin kamu tak mengerti dengan itu semua.

Kamu cepat kembali. Cepat!!! Aku kangen kamu, aku kangen semua tentang kita. Tapi tolong kamu jangan pergi-pergi lagi.

Rabu, 14 Mei 2014

Sepertinya Aku Sudah Biasa Kau Sakiti

Aku selalu kehilangan kamu, tapi aku selalu kembali menemukanmu. Hmm, terkadang aku berpikir, apakah kamu tak bisa tetap tinggal tanpa kamu pergi-pergi lagi untuk singgah? Sehingga aku tak perlu repot-repot untuk mencarimu atau bahkan menunggumu.

Aku selalu bersabar atas segala sifat dan sikapmu. Bahkan setiap kamu tak ada disisiku dan setiap orang bertanya kamu dimana, aku cuma bisa diam dan menunggu yang bahkan aku sendiri tak tau kapan kamu akan kembali.

Aku tak pernah mengeluh kalau aku capek dan bosan atas sifat dan sikapmu. Bahkan akupun tak pernah merasa lelah. Tapi kenapa kamu selalu mengeluh, merasa bosan, capek, dan lelah dengan aku? Apakah kamu merasa risih dengan segala kesabaran dan keikhlasanku? Atau ada hal-hal lain? Atau mungkin kamu sudah tak ingin ditunggu dan tak ingin menjadi orang yang diharapkan lagi olehku.

Aku tau mungkin perasaanmu telah berubah. Mungkin kamu sudah lagi mengharapkanku seperti dulu. Mungkin, aku bukan siapa-siapa lagi dihatimu.

Ternyata perasaan bosan itu sangat berpengaruh dalam suatu hubungan. Seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan orang-orang baru yang datang di kehidupan kamu, seiring itu pula kamu mulai melupakan aku.

Tapi apakah kamu tau bahwa aku masih meminta Tuhan agar terus menjagamu? Taukah kamu bahwa aku masih sering menyebutkan namamu didalam setiap doaku? Walaupun aku tau kalau Tuhan selalu mengingatkanku bahwa yang namanya sayang tak perlu serumit ini dan tak perlu tersakiti berulang-ulang kali. Meskipun begitu aku perasaan sayang aku buat kamu tak bisa hilang segampang dan secepat itu. Entah karena mataku yang sudah buta, telingaku yang sudah tuli, hatiku yang telah tertutup, atau mungkin... karena aku yang sudah terlalu biasa kau sakiti.

Minggu, 11 Mei 2014

Rindu Kamu, yang Dulu

Setelah melewati beberapa pertengkaran hebat, rasanya aku masih belum mengerti, pria macam apa yang bisa kucintai sampai segininya? Aku tak pernah melihat kamu yang seperti ini. Kamu yang semakin cuek dan dingin, kamu yang mengucapkan janji  yang mungkin dengan setengah hati atau terpaksa, kamu yang tak mau memberi penjelasan dan tak mau menjawab pertanyaanku, dan kamu yang kali ini tidak aku kenali. Aku tidak tau siapa pria yang masih bersamaku ini, pria yang begitu mudah mengucapkan kata putus, kemudian mudah emosian lalu mengeluarkan makian dengan kata-kata yang kasar.

Kamu tau, sayang. Aku udah sesabar apa. Aku rela tidak menuntut apa-apa dari kamu. Aku tidak memintamu untuk menghubungiku sepanjang hari. Aku setia jadi tempat curahan hatimu, jadi tempat luapan segala amarahmu, walaupun dengan caramu yang menyakitiku. Apa kamu tak melihat kesabaran hati seorang perempuan dari semua sikapku yang selalu menahan diri agar tetap terlihat kuat didepanmu?

Kamu mungkin pernah melihat air mataku, tapi kamu tak pernah melihat seberapa parah lukaku selama ini. Aku tak pernah berusaha meninggikan nada suara seperti yang kamu lakukan kepadaku, tak ingin memaki dengan perkataan yang kasar, tak mau melukaimu seperti kamu melukaiku. Katakan padaku sayang, perempuan mana yang rela seperti ini selain ibumu dan aku? Apakah ada perempuan yang lain yang bisa bertahan denganmu bahkan dalam keadaan terburukmu?

Sayang, mungkin kamu melihatku hanya dari sisi yang paling kamu benci. Kamu belum paham bahwa perempuan yang takut kehilangan kamu adalah perempuan yang sangat menyayangi kamu. Seharusnya kamu sadar akan itu.

Kali ini, biarlah hatiku teriris sendiri. Biarkan aku yang terluka parah, biarkan aku yang menangis secara diam-diam. Sebenarnya aku tau apa yang mesti aku lakukan, pergi meninggalkanmu, melupakamu, dan menganggap semuanya tak pernah terjadi. Tapi aku tak bisa melakukan hal itu. Sekarang aku masih tetap sabar menghadapimu karena aku masih ingin memberi kesempatan untukmu untuk yang tak ada batasnya. Tapi jika sabarku masih kamu sia-siakan, mungkin akan tiba masanya untukku meninggalkanmu. Karena kamu bukan pria yang ku kenal dulu yang bisa saling menyayangi dengan cara yang indah dan selalu membuatku bahagia.

Kini kamu adalah pria yang kasar yang tak segan-segan mengeluarkan makian, hujatan, dan menusukkan rasa sakit dihatiku. Kamu berubah jadi pria lain, pria yang egois dan emosian. Dan aku membiarkan diriku untuk sabar tanpa melawan dan mengucapkan banyak kata. Aku tak tau mengapa perjuanganku hanya kau anggap angin lalu. Apa mata dan hatimu masih tertutup sehingga tak mampu melihat dan menyadari siapa perempuan yang selama ini jatuh bangun hanya untuk bertahan agar tetap mencintaimu?

Biarlah waktu yang membuamu sadar, sayang. Kini, aku yang mungkin kamu anggap hanya sebagai angin lalu akan memberikan kesempatan untukmu untuk menghirup udara bebas.

Permintaan aku tak banyak, aku hanya ingin kamu yang dulu ada disaat ini. Entahlah, rasanya aku sangat ingin kamu yang dulu. Kamu yang selalu ada buat aku, yang selalu bisa bikin aku ketawa dengan segala tingkah kamu, yang membuat aku selalu takut untuk kehilangan kamu. Yaa... aku rindu, rindu kamu yang dulu.


Rabu, 23 April 2014

Maaf - Kamu - Terima Kasih

Beberapa hal yang menjadi kesalahanku sebelum dan saat aku dan kamu menjadi kita dan setelah tidak lagi menjadi kita.

1.     Maaf aku terlambat untuk mempertahankan kita.
2.     Maaf aku membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk mengatakan bahwa aku tak lagi mencintaimu.
3.     Maaf aku pernah angkuh berkata bahwa aku tidak membutuhkanmu, padahal kenyataannya adalah sebaliknya.
4.     Maaf aku pernah menyakitimu.
5.     Maaf aku pernah mengecewakanmu.
6.     Maaf aku tidak bisa memberikan yang terbaik kepadamu.
7.     Maaf untuk kesalahanku yang sangat banyak.
8.     Maaf untuk ketidak sempurnaanku dalam mencintaimu.
9.     Maaf untuk semua rencana kita yang telah gagal.
10. Maaf untuk cintaku yang menyakitimu.
11. Maaf aku tidak bisa melupakanmu.
12. Maaf aku masih mencintaimu.
13. Maaf aku masih mengharapkanmu.
14. Maaf aku menganggap kamu masih bagian dari kita.
15. Maaf untuk segala kenangan dan ingatan tentang kita.
16. Maaf untuk kebersamaan yang entah terlalu singkat atau terlalu lama.
17. Maaf untuk setiap luka yang masih melekat.
18. Maaf untuk segala harapanku yang masih ingin bertemu denganmu saat aku dan kamu sudah tak lagi sebagai kita.
19. Maaf aku masih menutup hati ini untuk orang lain karena mengira suatu saat kamu akan kembali.
20. Maaf untuk setiap cemburuku pada setiap orang-orang yang bisa berada dekat denganmu.
21. Maaf untuk setiap permintaan maafku padamu.
22. Maaf aku tidak bisa menghilangkan perasaanku kepadamu begitu saja.
23. Maaf aku masih saja berusaha untuk mencari kesempatan bertemu denganmu meski kamu tak ingin lagi.
24. Maaf aku mencintaimu sebesar ini.
25. Maaf aku benci dengan keadaan yang seperti ini.
26. Maaf untuk perasaanku kepadamu yang sudah sedalam ini.
27. Maaf telah hadir dalam hidupmu dan mengacaukan segalanya.
28. Maaf aku gagal membuatmu bahagia.
29. Maaf aku selalu saja membuatmu jenuh dengan hubungan kita.
30. Maaf atas perkataan kasar yang tak sengaja terlontar begitu saja ketika aku emosi.
31. Maaf kalau terkadang aku terlampau egois.
32. Maaf atas segala kebawelan dan ocehan yang mungkin membuat kamu males untuk mendengarkannya.
33. Maaf aku telah membiarkan kamu pergi begitu aja.
34. Maaf aku selalu aja ngerepotin kamu.
35. Maaf atas semua kebohongan yang pernah aku ucapkan.
36. Maaf kalau aku selalu berpikir negatif tentang kamu.
37. Maaf aku kepo yang berlebihan sama kamu.
38. Maaf kalau aku suka ga percaya sama kamu.
39. Maaf kalau kamu keganggu dengan kehadiran aku.
40. Maaf terkadang aku suka songong sama kamu.
41. Maaf atas sifat manja dan kekanak-kanakanku.
42. Maaf aku suka membuat kamu kesal dan marah.
43. Maaf untuk ketidakrelaan dan ketidakikhlasanku melepaskanmu.
44. Maaf kalau semuanya jadi sia-sia.
45. Maaf untuk setiap hari yang masih ku habiskan dengan memikirkanmu meski kau tak lagi memikirkanku.
46. Maaf kalau aku ga bisa membawa kamu ke arah yang lebih baik lagi.
47. Maaf karena kita udah sejauh ini dan harus berakhir seperti ini.
48. Maaf untuk setiap rindu ini yang masih saja untukmu bahkan setelah kamu pergi jauh.
49. Maaf, aku masih ingin kamu kembali.
50. Maaf.....

Beberapa hal kecil yang aku tau tentang dirimu.

1.     Dulu waktu SD rambut kamu tuh ponian, aku selalu nyebutnya model "batok kelapa"
2.     Aku dan kamu menjadi kita melalui surat-suratan. Waktu itu kita masih terlampau kecil jadi kita belum punya teknologi yang namanya handphone.
3.     Kamu ga terlalu suka diajak jalan-jalan.
4.     Kamu lebih suka dirumah untuk main game.
5.     Dulu pas kamu SMP pernah diomelin habis-habisan sama mamah papah kamu karena ketauan bolos sekolah buat main PS.
6.     Pas kuliah kamu ngulang 2 mata kuliah gegara ga boleh ikut ujian soalnya absen kamu kurang, kebanyakan cabutnya.
7.     Kamu tuh keras kepala, kemauannya harus diturutin.
8.     Kamu pemakan segala. Kalau ada makanan yang aku ga suka kadang kamu yang makan.
9.     Kamu yang ga bisa lebih berisi lagi badannya padahal kamu kalo makan banyak banget.
10. Kamu pencemburu banget apalagi sama sahabat-sahabat smp aku yang cowo.
11. Abis kamu makan, kadang kamu suka langsung mules pengen eek.
12. Kamu pemalas, hampir mirip sama aku.
13. Posisi tidur kamu yang selalu menekukan badan kaya kucing yang lagi tidur.
14. Kamu yang ga suka kalau aku panggil Febi.
15. Kamu yang gampang terpancing emosinya.
16. Kamu yang suka olahraga terutama futsal dan basket.
17. Kamu ga pernah mau diajak berenang karena emang kamu ga bisa berenang.
18. Kamu adalah drummer. Tapi kayanya sekarang kamu udah ga pernah atau jarang ngeband lagi.
19. Kamu yang susah banget diajak foto berdua dengan alesan foto kita udah banyak kok.
20. Kamu yang suka sengaja bikin aku kesel karena kamu emang seneng kalo ngeliat aku kesel.
21. Kamu paling tau tanda-tanda aku pengen nangis dan kamu ga suka kalau aku nangis soalnya kamu bilang muka aku jelek kalo lagi nangis.
22. Kamu suka banget ngatain idung aku jelek.
23. Kamu yang kadang suka manja kalo makan maunya disuapin.
24. Kamu suka ngeledek aku dengan mengembang kempiskan hidung kamu. Muka kamu jelek banget kalo lagi kaya gitu.
25. Muka kamu yang ga bisa putih padahal kamu jarang buat bepergian meskipun warna kulit tangan kita hampir sama.
26. Kamu ga suka kalau diajak ke tempat-tempat yang jauh.
27. Kamu orang yang plin-plan ga punya pendirian.
28. Kamu yang selalu menarik tanganku untuk memelukmu ketika aku diboncengin naik motor sama kamu.
29. Kamu yang suka banget selingkuh tapi kamu tetep sayang sama aku.
30. Kamu yang suka ngerusakin atau ngilangin barang-barang yang kamu pinjam dari aku.
31.Kamu yang suka minjem jersey aku seakan-akan itu milik kamu sendiri.
32. Kamu yang ga suka coklat.
33. Kamu lebih suka sama keju.
34. Kamu kurang suka sama makanan yang manis-manis.
35. Kamu lebih suka sama makanan yang asin ataupun gurih.
36. Kamu yang selalu ngingetin aku supaya jangan boros, harus irit.
37. Kamu yang kalau udah marah ataupun emosi tidak lagi memikirkan tempat, situasi, maupun kondisi.
38. Kamu yang lagi marah ataupun emosi suka banget mukul atau bantingin segala sesuatu yang ada didekat kamu.
39. Kamu tidak suka kalau aku mencabut bulu kumis atau jenggotmu.
40. Kamu yang suka nyuruh aku buat bersihin telinga kamu, nyabutin komedo kamu, dan gosokkin ketombe kamu yang ada dikulit kepala.
41. Kamu yang terkadang lebih lama buat siap-siap daripada aku.
42. Kamu suka sama klub bola Manchester City dan pemain yang kamu suka David Silva nomer punggung 21. Makanya kamu beli jersey Manchester City dengan nomer punggung 21 dengan nama BEE.
43. Kamu yang pas SMA hampir setiap hari anter jemput aku sekolah sama les.
44. Kamu yang aku panggil Bee. Nama itu dari aku.
45. Kamu kalo ngerasa bersalah bisa sampai nangis didepan aku.
46. Kamu yang suka melakukan kesalahan yang sama berkali-kali.
47. Kamu tuh cuek banget tapi sebenernya kamu lebih kepo daripada aku, bedanya kamu bisa menyimpannya dengan baik.
48. Kamu yang kurang terbuka karena kamu lebih suka menyimpan semuanya sendiri.
49. Kamu pernah marah sama aku gegara pagi-pagi aku udah maksa kamu bangun tidur buat gowes bareng.
50. Kamu yang udah beberapa kali aku gepin lagi sama wanita lain.
51. Kamu yang suka nendangin pantat aku kalau aku kentut sembarangan.
52. Kamu yang susah banget buat di suruh shalat. Mamah kamu pasti setuju tentang ini.
53. Kamu yang kalo lagi baik, baik banget. Tapi kalo lagi jahat ya jahat banget juga.
54. Kamu yang ga punya banyak bulu kaya cowo-cowo lainnya tapi malah aku yang buluan.
55. Kamu selalu bilang aku sok sibuk karena aku suka banget ikut kegiatan.
56. Kamu yang terkadang suka melihat suatu hal dari satu sisi doang. Iya dari sudut pandang kamu doang.
57. Kamu yang semakin kesini semakin banyak aturan yang kamu kasih ke aku. Tapi kamu bilang karena kamu perhatian sama aku.
58. Kamu yang suka nganterin aku kemana-mana. Makanya kamu suka bilang aku manja.
59. Kamu yang suka ngelarang-larang aku pergi karena kamu takut kalau aku merasa lebih bisa bahagia sama temen-temen aku daripada sama kamu.
60. Kamu yang kadang suka ga mau ngalah kalau kita lagi berdebat karena kita sama-sama egois merasa benar jadinya ga ada yang mau ngalah.
61. Kamu yang selalu jadi pelampiasan mamah aku kalo aku ga mau nganterin dia, jadinya kamu deh yang nganterin mamah aku.
62. Kamu yang selalu ngajak aku ke rumah kamu ketika aku ngajak kamu jalan tapi kamunya malah mau di rumah aja. Jadinya kita kencan di rumah kamu.
63. Kamu yang selalu bilang kalau mamah kamu lebih suka kalo kamu menjalin hubungan sama aku dibandingan dengan wanita-wanita yang lainnya.
64. Kamu yang suka ngajak aku pergi bareng keluarga kamu untuk ke rumah sodara kamu. Tapi sampai saat ini belom pernah terealisasi dan sekarang aku menyesal.
65. Kamu yang suka nemenin aku sama adik-adikku di rumah ketika mamah papah aku lagi ga di rumah, bahkan kadang kamu sampai nginep.
66. Kamu yang selalu bilang kalau aku cewe tersabar dan terkuat yang pernah kamu temui.
67. Kamu yang suka ganjen. Itu yang aku ga suka dari kamu.
68. Kamu yang selalu bilang ke aku kalau kamu gak pernah mau dibandingin atau disama-samain sama siapa pun apalagi sama sahabat-sahabat SMP aku yang cowo.
69. Kamu pernah ngimamin aku shalat, kita berdua shalat berjamaah.
70. Kamu kadang suka minta bantuan aku untuk ngerjain tugas yang kamu kurang ngerti atau kalau tugas kamu lagi numpuk.
71. Kamu suka bercanda keterlaluan kadang aku sampai ga bisa membedakan itu lagi bercanda atau lagi serius.
72. Kamu yang ngerasa nyaman sama aku tapi kamu masih belum bisa menjalin suatu hubungan yang serius sama aku.
73. Kamu yang selalu ngingetin aku dengan cara yang keras soalnya kata kamu kalo pake cara halus ga bakal mempan.
74. Kamu..... 

Ucapan terima kasihku untukmu yang mungkin belum sempat aku nyatakan langsung kepadamu.

1.     Makasih telah hadir di hidupku.
2.     Makasih atas waktu yang udah kamu luangkan selama ini buat aku.
3.     Makasih atas semua yang udah dilalui bersama.
4.     Makasih atas kenangan yang udah kita buat dan itu ga mungkin aku lupain.
5.     Makasih atas kejujuran dan kebohongan yang pernah kita lakukan.
6.     Makasih udah diperbolehkan kenal dan dekat sama keluarga kamu.
7.     Makasih karena kamu pernah mengijinkan aku untuk menjadi bagian hidup kamu.
8.     Makasih karena sikap konyolmu yang selalu bisa membuat aku tertawa.
9.     Makasih udah berusaha untuk bisa tetap bersama walaupun kadang kenyataan tak selalu sama seperti yang kita inginkan.
10. Makasih karena kamu tidak pernah berubah dengan apapun status kita.
11. Makasih karena kamu selalu ada untuk aku.
12. Makasih atas semua perhatian dan kepedulian yang kamu berikan.
13. Makasih atas egoisanmu yang membuat kita menjadi seperti ini.
14. Makasih atas kekecewaan yang pernah kamu berikan.
15. Makasih.....