Rabu, 14 Mei 2014

Sepertinya Aku Sudah Biasa Kau Sakiti

Aku selalu kehilangan kamu, tapi aku selalu kembali menemukanmu. Hmm, terkadang aku berpikir, apakah kamu tak bisa tetap tinggal tanpa kamu pergi-pergi lagi untuk singgah? Sehingga aku tak perlu repot-repot untuk mencarimu atau bahkan menunggumu.

Aku selalu bersabar atas segala sifat dan sikapmu. Bahkan setiap kamu tak ada disisiku dan setiap orang bertanya kamu dimana, aku cuma bisa diam dan menunggu yang bahkan aku sendiri tak tau kapan kamu akan kembali.

Aku tak pernah mengeluh kalau aku capek dan bosan atas sifat dan sikapmu. Bahkan akupun tak pernah merasa lelah. Tapi kenapa kamu selalu mengeluh, merasa bosan, capek, dan lelah dengan aku? Apakah kamu merasa risih dengan segala kesabaran dan keikhlasanku? Atau ada hal-hal lain? Atau mungkin kamu sudah tak ingin ditunggu dan tak ingin menjadi orang yang diharapkan lagi olehku.

Aku tau mungkin perasaanmu telah berubah. Mungkin kamu sudah lagi mengharapkanku seperti dulu. Mungkin, aku bukan siapa-siapa lagi dihatimu.

Ternyata perasaan bosan itu sangat berpengaruh dalam suatu hubungan. Seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan orang-orang baru yang datang di kehidupan kamu, seiring itu pula kamu mulai melupakan aku.

Tapi apakah kamu tau bahwa aku masih meminta Tuhan agar terus menjagamu? Taukah kamu bahwa aku masih sering menyebutkan namamu didalam setiap doaku? Walaupun aku tau kalau Tuhan selalu mengingatkanku bahwa yang namanya sayang tak perlu serumit ini dan tak perlu tersakiti berulang-ulang kali. Meskipun begitu aku perasaan sayang aku buat kamu tak bisa hilang segampang dan secepat itu. Entah karena mataku yang sudah buta, telingaku yang sudah tuli, hatiku yang telah tertutup, atau mungkin... karena aku yang sudah terlalu biasa kau sakiti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar